VIVAnews – Pelatih Inter Milan, Claudio Ranieri menyesali kepindahan Samuel Eto’o pada awal musim ini ke klub Rusia, Anzhi Makhachkala. Seandainya Ranieri melatih Nerazzurri sejak awal musim, dia tak akan melepas striker asal Kamerun itu.
“Saya rasa Eto’o menghormati saya karena saya ingin mendatangkannya ketika dia belum menjadi siapa-siapa, ketika dia belum terkenal. Saya juga menginginkannya saat masih melatih Juventus, maka saya yakin dia akan mengingat hal ini,” ujar Ranieri dalam wawancara denganSky Sport Italia.
“Saya akan memikirkan hal itu, jika saya datang lebih cepat dia akan tetap di sini, namun itu hanyalah sesuatu yang indah untuk dipikirkan,” lanjutnya.
Ranieri tentunya sudah tak bisa mengandalkan Eto’o. Untuk mengisi posisi di lini depan, Ranieri sering memberikan kepercayaan kepada Diego Milito meskipun pemain Argentina itu akhir-akhir kurang menunjukkan ketajamannya. Namun Ranieri yakin Milito akan kembali menemukan performa terbaik.
“Saya memiliki keyakinan pada Milito dan apa yang dia lakukan di lapangan dengan semua yang dia lakukan. Dia adalah tipe pemain yang selalu siap merespons, berjuang melawan kegagalan, yang selalu mempraktikkan apa yang saya katakan,” ujar Ranieri.
“Cepat atau lambat dia akan kembali menjadi ‘Pangeran’ lagi. Ketika Anda melihat pemain yang tak pernah menyerah, Anda harus percaya padanya,” tuturnya.
Meskipun sempat terpuruk di awal musim, Ranieri sukses membawa Inter perlahan bangkit dan kini menempati posisi kelima, hanya terpaut 8 poin dari pemuncak klasemen, AC Milan. Meskipun demikian mantan pelatih Chelsea dan AS Roma itu belum berani sesumbar akan meraih Scudetto.
“Kami masih memiliki banyak pekerjaan. Inter harus berada lebih tinggi di klasemen, bertarung dengan AC Milan, Juventus, dan Udinese. Ketika kami naik lagi maka kami akan lihat. Kami akan lihat pada Januari apakan kami bisa naik dari posisi saat ini,” ungkap Ranieri.
0 komentar:
Posting Komentar